Semenyenangkan apapun pekerjaan dan aktivitas yang kamu jalani sehari-hari, datangnya rasa bosan jadi hal yang wajar. Bagaimanapun, rutinitas tetaplah kewajiban yang bisa menyita energi. Di tengah gempuran kewajiban yang berdatangan terkadang kamu bisa berubah jadi orang yang susah tersenyum dan tidak lagi menyenangkan.
Kita sering lupa, menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan kerja adalah bagian yang tidak kalah penting dalam sebuah pekerjaan. Pertanyaannya, bagaimana sih agar tetap bisa jadi orang yang menyenangkan saat terhimpit kepenatan? Cara-cara apa saja yang harus dilakukan? Di artikel ini ane akan memaparkan beberapa kiat yang bisa kamu tempuh.
1. Sapa Minimal Satu Rekan Kerja Sebelum Mulai Bekerja Di Depan Komputer
Sesampainya di kantor banyak dari kita langsung meletakkan tas, menyalakan komputer atau membuka laptop, kemudian tenggelam dalam kesibukan di depan layar digital. Saking asyiknya, rekan kerja yang baru datang tidak terlihat oleh mata. Jangankan menyapa, mendongakkan kepala dan tersenyum demi menyambutnya saja sering tidak terpikirkan olehmu.
Kita sering lupa bahwa bekerja bukan hanya tentang menuliskan huruf dan angka, tapi juga tentang bagaimana kita menjalin interaksi dengan sesama. Demi menjadi orang yang lebih menyenangkan, coba deh selalu sapa minimal 1 rekan kerjamu sebelum sibuk di depan komputer. Ajak dia tersenyum, tanyakan bagaimana harinya, jangan takut untuk saling bertukar candaan.
Dengan cara kamu tidak hanya akan lebih disukai oleh rekan sekantor, energi positif dari interaksi antar sesama manusia juga bisa membuatmu lebih siap menghadapi kewajiban yang menanti.
2. Jangan Pelit Membawakan Camilan Untuk Rekan-Rekan Kerjamu
Punya makanan yang tersimpan lama di rumah dan tidak kunjung habis? Kenapa tidak membawanya ke kantor dan menjadikannya camilan bersama? Di tengah jam kerja kamu juga sering kelaparan dan ingin mengunyah sesuatu ‘kan? Bukankah menyenangkan jika ada rekan kerja yang dengan murah hati membawakan makanan dan membaginya dengan rekan kerja lain?
Tidak perlu yang mahal atau fancy kok, cemilan sederhana dan murah juga tidak masalah. Yang penting bukan makananannya, tapi rasa perhatian yang kamu tunjukkan dan kebersamaan yang tercipta karena aktivitas berbagi makanan ini.
Energi dari kebaikan yang kamu mulai ini akan menular ke rekan kerja lain. Saat mereka bergantian melakukan hal yang sama, atmosfir kantor juga akan jadi lebih menyenangkan untuk bekerja.
3. Tarik Rekan-Rekan Kerja Untuk Berkunjung Ke Kubikelmu Lewat Toples Camilan “Bebas Ambil”
Kantormu tidak punya pantry atau dapur yang bisa digunakan untuk menaruh camilan, sementara makan di tengah jam kerja tidak diperbolehkan? Tenang, masih ada cara kok untuk bisa berbagi. Sediakan toples khusus camilan di meja kerjamu, letakkan di tempat yang mudah terjangkau, isi toples tersebut dengan makanan kecil dan biarkan rekan-rekan kerjamu mengambilnya.
Menyediakan toples camilan bebas ambil di meja kerja menjadikanmu orang yang lebih bisa “diakses” oleh rekan-rekan kerja lain. Saat mereka sudah tahu bahwa di mejamu selalu ada camilan yang bisa diambil, secara otomatis mereka akan lebih sering menyambangi kubikelmu. Ini artinya kesempatanmu untuk bertegur sapa dengan mereka juga jadi lebih sering.
4. 8 Jam Waktu Kerja: 4 Jam Fokus Di Depan Komputer, 4 Jam Sisanya Untuk Membangun Hubungan
Bagi waktu kerjamu menjadi 2 bagian. Dalam 4 jam pertama, manfaatkan waktumu untuk sepenuhnya fokus pada kewajiban yang harus kamu selesaikan. Jangan biarkan fokusmu terdistraksi di 4 jam awal tersebut. Selesaikan tugas terberatmu, balas surat elektronik yang harus dibalas, lakukan panggilan ke orang-orang yang perlu kamu hubungi.
Manfaatkan sisa 4 jam lainnya untuk membangun hubungan baik dengan rekan kerja. Jangan ragu menawarkan bantuan bagi rekan kerja yang tampak kerepotan, tawarkan diri menjadi volunteer untuk keluar membeli kopi, bahkan kamu juga bisa turun tangan untuk membersihkan ruang bersama yang tampak tidak tertata.
Dengan benar-benar fokus di waktu awal kerja, kamu akan punya lebih banyak waktu untuk memperhatikan lingkungan kerja dan rekan-rekan di sekeliling. Membagi waktu kerja ke 2 bagian fungsional akan membantumu menciptakan ritme kerja yang seimbang.
5. Biasakan Untuk Selalu Tersenyum Sebelum Berbicara
Terlepas dari sepakat atau tidaknya kamu pada suatu hal, selalu tersenyumlah sebelum mengungkapkan pendapat. Saat mendengar masukan teman dalam rapat direksi tentang upaya efektivitas dana perusahaan, misalnya. Sebenarnya kamu tidak menyetujui masukannya untuk memotong anggaran bagi minuman instan di pantry. Bagimu hal tesebut tidak masuk akal dan tidak akan membawa dampak signifikan.
Namun ingat, jangan biarkan dirimu tampak defensif dan tidak menghargai pendapat orang lain. Sebelum mengungkapkan rasa tidak setujumu, cobalah untuk tesenyum dan lakukan kontak mata dengan orang-orang di sekitarmu. Cara ini akan memperlihatkan bahwa kamu tetap menghargai pendapat yang orang lain ungkapkan.
Membiasakan diri untuk tersenyum sebelum berpendapat juga akan melatih otakmu untuk selalu menyampaikan ketidaksetujuan dengan cara yang lebih positif. Nggak mungkin ‘kan kamu tersenyum lalu setelahnya berbicara kasar?
6. Sesibuk Apapun, Selalu Sempatkan Waktu Untuk Makan Siang Bersama
Makan siang sering jadi satu-satunya waktu untuk berinteraksi dengan santai bersama rekan-rekan kerja lain. Sayang, kadang kesibukan membuat kita kehilangan kesempatan ini. Merasa tidak mau menyia-nyiakan waktu, beberapa dari kita memilih untuk makan di depan meja kerja sembari tetap berusaha menyelesaikan pekerjaan.
Sesibuk apapun, selalu usahakan untuk menyisihkan waktu demi makan siang bersama rekan kerja lainnya. Dalam perbincangan di meja makan tersebut kamu bisa mengenal karakter dan kebiasaan rekan-rekan kerjamu Pembicaraan santai yang kalian lakukan juga bisa mempererat hubungan.
Percayalah, 30-45 menit waktu yang kamu sisihkan untuk makan siang bersama itu akan berguna kok!
7. Disiplinkan Diri Untuk Selalu Mengucap “Tolong” dan “Terima Kasih”
2 kata ini terlihat sederhana, namun bisa membawa dampak yang luar biasa. Dengan terbiasa mengucapkan tolong dan terima kasih kamu akan jadi pribadi yang lebih bisa megapresiasi perlakuan orang-orang di sekitarmu. Hal-hal kecil yang rekan-rekan kerjamu lakukan akan tampak lebih bermakna di matamu.
Kata “tolong” dan “terima kasih” juga bisa membuat rekan-rekan kerjamu lebih merasa dihargai upayanya. Lewat 2 kata yang selalu kamu biasakan untuk terucap ini, mereka akan mengenalmu sebagai pribadi yang rendah hati dan tahu berterima kasih. Bukan tidak mungkin kali lain mereka akan dengan ringan kembali mengulurkan bantuan padamu.
Bekerja bukan hanya soal datang pagi, duduk, cari uang sebanyak-banyaknya, kemudian pulang saat jam dinding sudah menunjukkan pukul 5 sore. Kamu bukan robot yang bisa bekerja seperti mesin. Di sekelilingmu tetap ada manusia yang butuh diperhatikan keberadaannya.
Dan sebaik-baik manusia adalah dia yang kehadirannya disukai oleh orang-orang di sekitarnya ‘kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar